Kamis, 12 Maret 2009

Terumbu karang Rusak, Populasi Ikan Turun

PAINAN, MINGGU - Populasi ikan di perairan pantai Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar, kini terus turun sebagai dampak kerusakan hutan bakau dan terumbu karang yang semakin parah di daerah pesisir pantai itu.

"Banyak potensi ikan tangkapan itu berpindah ke daerah tetangga, karena terumbu karang dan hutan bakau nyaris tidak ada lagi di sepanjang perairan pantai Pessel," kata Kasi Teknologi dan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan Pessel , Zaitul Ikhlas, di Painan, Minggu (13/7).

Dia menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian Puslitbang Perikanan Universitas Bung Hatta tahun 2001 terungkap bahwa tingkat kerusakan ekosistem mangrove dan terumbu karang di Pessel mencapai 70 hingga 80 persen. Kondisi ini menjadi penyebab utama populasi ikan tangkapan di daerah itu terus berkurang dari tahun ke tahun.

Guna mengatasi kondisi itu tahun 2009 DKP Pessel menjadwalkan program pengembangan teknologi dan budidaya laut dan menyosialisasikan pada nelayan untuk meningkatkan kepedulian pelestarian ekosistem laut pesisir. "Intinya kita himbau nelayan tidak menggunakan teknologi perusak (bom ikan/potas) untuk menangkap ikan di laut," katanya.

Potensi ikan tangkapan di Pessel mencapai 95.000 ton/tahun, dan yang tergarap nelayan hanya 25.704,72 ton/tahun. Luas perairan Pessel 232,4 kilometer persegi, dengan jumlah nelayan 16.394 orang, dan sentra tangkapan ikan di kecamatan Koto XI Tarusan, Linggo Sari Baganti dan Sutera. Alat tangkap berupa mesin long tail sebanyak 600 unit, mesin tempel 15 PK (100 unit), payang (200 unit), kapal tonda (150 unit) dan kapal bagan (200 unit).

WAH
Sumber : Antara

www.kompas.com)

CORAL REEFS DAMAGES, FISH ABUNDANCE DECREASE
Painan, SUNDAY - Population of the fish in the coastal waters of South Coastal District (Pessel), Sumbar, now hold down the impact of the damage as mangroves and coral reefs are increasingly severe in the coastal areas of the beach.

"Many potential fish that move to the neighboring regions, because the coral reefs and mangroves no longer narrowly along the coastal waters Pessel," said Coordonator of Technology and cultivation, Department of Marine and Fisheries Pessel, Zaitul Ikhlas, in Painan, Sunday (13 / 7).

He said, based on the results of Fisheries research and development centre research Bung Hatta University in 2001 revealed that the level of damage to mangrove ecosystems and coral reefs in Pessel reach 80 to 70 percent. This condition is a major cause of the fish population in the region continue to decrease from year to year.

In order to overcome the condition in 2009 DKP Pessel schedule a program development and cultivation of marine technology and menyosialisasikan on fishermen to increase awareness of preservation of marine coastal ecosystems. "Basically we himbau fishermen do not use technology destroyer (fish bombing / potas) to catch fish in the sea," he said.

Potential fish catch in Pessel reach 95,000 tons / year, and the fishermen tergarap only 25,704.72 tons / year. Area waters Pessel 232.4 square kilometers, with 16,394 people the number of fishermen, and catch fish center in the district of Koto XI Tarusan, Linggo Sari Baganti and Silk. Tools catching the form of long tail of 600 units, 15 engine tempel PK (100 units), payang (200 units), ship tonda (150 units) and ship draft (200 units).


Wah
Source: Antara

Tidak ada komentar: