Kompas, Kamis, 11 Desember 2008 | 07:48 WIB)
POZNAN, RABU - Dunia telah kehilangan hampir 20 persen terumbu karangnya akibat emisi karbon dioksida, demikian laporan yang disiarkan di Poznan, Polandia, Rabu (10/12). Laporan yang dirilis Global Coral Reef Monitoring Network ini merupakan upaya memberi tekanan atas peserta konferensi PBB mengenai iklim agar membuat kemajuan dalam memerangi kenaikan suhu global.
"Jika kecenderungan emisi karbon dioksida saat ini terus berlangsung, banyak terumbu karang mungkin akan hilang dalam waktu 20 sampai 40 tahun mendatang, dan ini akan memiliki konsekuensi bahaya bagi sebanyak 500 juta orang yang bergantung atas terumbu karang untuk memperoleh nafkah mereka," ungkap laporan tersebut.
"Jika tak ada perubahan, kita akan menyaksikan berlipatnya karbon dioksida di atmosfer dalam waktu kurang dari 50 tahun," ujar Carl Gustaf Lundin, pimpinan program kelautan global di International Union for Conservation of Nature, salah satu organisasi di belakang Global Coral Reef Monitoring Network.
"Karena karbon ini diserap, samudra akan menjadi lebih asam, yang secara serius merusak sangat banyak biota laut dari terumbu karang hingga kumpulan plankton dan dari udang besar hingga rumput laut," tambahnya.
Saat ini, perubahan iklim dipandang sebagai ancaman terbesar bagi terumbu karang. Ancaman utama iklim, seperti naiknya temperatur permukaan air laut dan tingkatan keasaman air laut, bertambah besar oleh ancaman lain termasuk pengkapan ikan secara berlebihan, polusi dan spesies pendatang.
Yang membesarkan hati dari laporan tersebut adalah sekitar 45 persen terumbu karang saat ini masih berada dalam kondisi sehat. Harapan lainnya adalah kemampuan sebagian terumbu karang untuk pulih setelah peristiwa besar "bleaching" akibat air yang menghangat, dan menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.
"Laporan itu merinci konsensus kuat ilmiah bahwa perubahan iklim harus dibatasi pada tingkat minimum absolut," ungkap Clive Wilkinson, Koordinator Global Coral Reef Monitoring Network.
Laporan tersebut juga menyatakan terumbu karang memiliki peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup pada saat perubahan iklim terjadi, jika faktor tekanan lain yang berkaitan dengan kegiatan manusia diperkecil.
AC
Sumber : Ant
www.kompas.com
GREEN HOUSES EFFECT THREATEN CORAL REEFS
Kompas, Thursday, December 11, 2008 | 07:48 WIB
The world has lost almost 20 percent of coral reefs due to emissions of carbon dioxide, so that broadcast reports in Poznan, Poland, Wednesday (10/12). Released a report that the Global Coral Reef Monitoring Network is an effort to put pressure on the UN conference on climate in order to make progress in the fight against global temperature increase.
"If the trend of carbon dioxide emissions continues at this time, many coral reefs may be lost within 20 to 40 years, and this will have consequences for the danger as much as 500 million people who depend on coral reefs in order to obtain their sustenance," says the report .
"If nothing changes, we will see increasing of carbon dioxide in the atmosphere in less than 50 years," said Carl Gustaf Lundin, head global marine program at the International Union for Conservation of Nature, one of the organizations behind the Global Coral Reef Monitoring Network.
"Because the carbon is absorbed, the ocean becomes more acid, which is very much serious damage to marine biota of coral reefs and plankton to the collection of prawn to seaweed," he added.
Currently, climate change is seen as the biggest threat to coral reefs. Main climate threat, such as the increase in surface sea water temperature and acidity levels of sea water, increased by the threat of other fish including excessive fishing, pollution and species migrants.
Encouraging that the report is from about 45 percent of coral reefs at this time are still in healthy condition. Hope other part is the ability for coral reefs to recover after the events of "bleaching" due to increased sea water temperature, and adapt with climate change.
"The report breaks down the strong scientific consensus that climate change should be limited to the absolute minimum level," said Clive Wilkinson, Coordinator Global Coral Reef Monitoring Network.
The report also states coral reefs have a higher chance to survive when the climate changes occur, if the pressure of other factors that are associated with
human activities reduced.
AC
Source : Ant
Kamis, 12 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar